I
RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO
Manajemen
risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu
rangkaian kegiatan: penetapan konteks, identifikasi, analisa, evaluasi,
pengendalian serta komunikasi risiko.
Proses
ini dapat diterapkan di semua tingkatan kegiatan, jabatan, proyek, produk
ataupun asset. Manajemen risiko dapat
memberikan manfaat optimal jika diterapkan sejak awal kegiatan. Walaupun
demikian manajemen risiko seringkali dilakukan pada tahap pelaksanaan ataupun
operasional kegiatan.
A. Konsep
manajemen risiko mulai diperkenalkan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja
pada era tahun 1980-an setelah berkembangnya teori accident model dari ILCI dan juga semakin maraknya isu lingkungan dan
kesehatan.
B. Tujuan
dari manajemen risiko adalah minimisasi kerugian dan meningkatkan kesempatan
ataupun peluang. Bila dilihat terjadinya kerugian dengan teori accident
model dari ILCI, maka manajemen risiko dapat memotong mata rantai
kejadian kerugian tersebut, sehingga efek dominonya tidak akan terjadi. Pada
dasarnya manajemen risiko bersifat pencegahan terhadap terjadinya kerugian
maupun ‘accident’.
Ruang
lingkup proses manajemen risiko terdiri dari:
a. Penentuan
konteks kegiatan yang akan dikelola risikonya
b.
Identifikasi risiko
c.
Analisis risiko,
d.
Evaluasi risiko,
e.
Pengendalian risiko,
f.
Pemantauan dan telaah ulang,
g.
Koordinasi dan komunikasi.
C.
Fungsi manajemen risiko
1.
Menemukan Kerugian Potensial, artinya berupaya untuk menemukan/
mengidentifikasi seluruh resiko murni yang dihadapi perusahaan, meliputi:
a. Kerusakan fisik atas harta kekayaan
perusahaan
b. Kehilangan pendapatan akibat
terganggunya operasi perusahaan
c. Kerugian akibat tuntutan hukum dari
pihak lain
d. Kerugian yang timbul karena tindakan
kriminal
1. Mengevalusi Kerugian Potensial, Artinya
melakukan evaluasi dan penilaian thd semua kerugian potensial yg dihadapi
perush, mengenai:
a. Besarnya kemungkinan frekuensi
terjadinya kerugian.
b. Besarnya kegawatan dari tiap
kerugian
c. Memilih teknik/cara yg tepat atau menentukan
suatu kombinasi dari teknik yang tepat guna menanggulangi kerugian.
II
PENANGGULANGAN RISIKO
-
Identifikasi
penanggulangan resiko
-
Evaluasi
pilihan penanggulangan
-
Memilih
penanggulangan
-
Menyiapkan
rencana penanggulangan
-
Implementasi
penanggulangan
III MANFAAT MANAJEMEN RISIKO
Ada kalanya
kita dihadapkan dengan sebuah kondisi dimana kita harus mengambil sebuah
keputusan penting yang berhubungan dengan masa depan kita. Sudah semestinya
keputusan yang diambil merupakan keputusan terbaik sehingga kita mendapatkan
hasil sesuai dengan apa yang kita harapkan. Pemikiran yang logis dan strategis
tentu merupakan sebuah keharusan. Artinya, kita sebaiknya tidak terlalu banyak
melibatkan emosi dalam mengambil keputusan. Jika tidak, bisa jadi keputusan
yang diambil akan membawa dampak negatif terhadap masa depan kita sendiri.
Dalam hal ini, kita perlu memikirkan semua aspek dan konsekuensi dari keputusan
tersebut termasuk resiko yang mungkin harus kita tanggung sebagai akibat dari
keputusan yang kita ambil. Ini merupakan satu konsep yang kita sebut sebagai
manajemen resiko atau risk management. Lalu, apa manfaat manajemen resiko
tersebut?
Berbicara
mengenai manajemen resiko, kita mungkin lebih banyak membahas mengenai
resiko-resiko dalam hal finansial mengingat teori-teori mengenai manajemen
resiko sendiri banyak terkait dengan ilmu ekonomi, terutama manajemen. Salah
satu contohnya adalah definisi mengenai manajemen resiko yang disampaikan oleh
Smith (1990), yaitu proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari
sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan (income) dari sebuah
perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada
perusahaan. Walaupun teori mengenai hal ini lebih banyak dibahas di area
ekonomi, namun kita dapat mengadopsinya di dalam kehidupan sehari-hari termasuk
keluarga. Apa saja manfaat manajemen resiko yang dapat kita ambil?
Kemampuan
dalam Mengidentifikasi Resiko
Ketika kita
hendak memutuskan sebuah keputusan penting baik yang berhubungan dengan
keuangan ataupun tidak, kita sebaiknya berpikir mengenai resiko yang mungkin
muncul sebagai dampak dari keputusan tersebut. Pada dasarnya, ketika kita
melakukan hal ini, kita telah menerapkan pengetahuan mengenai manajemen resiko
itu sendiri. Dengan mengidentifikasi resiko yang mungkin muncul, minimal kita
akan lebih siap dalam menghadapi resiko tersebut. Misalnya, ketika kita ingin
membeli sebuah mobil bekas, kita sebaiknya mampu mengidentifikasi bagian mana
yang beresiko mengalami kerusakan sehingga kita harus bersiap untuk memperbaiki
kerusakan tersebut.
Kemampuan dalam Mengukur Resiko
Salah satu
manfaat manajemen resiko selain kemampuan dalam mengidentifikasi resiko adalah
mengukur resiko yang mungkin kita hadapi. Maksud dari pengukuran ini adalah
seberapa besar kerugian ataupun kerusakan yang kita dapatkan sebagai
konsekuensi dari keputusan yang telah kita ambil. Contohnya, ketika kita hendak
membeli sebuah mobil bekas, kita dapat mengukur perkiraan biaya perbaikan
berdasarkan kondisi riil dari mobil tersebut sebagai resiko dari pembelian.
Atau, kita dapat mengukur berapa kerugian yang harus kita tanggung jika kita
memutuskan untuk menjualnya kembali setelah proses perbaikan tersebut
berdasarkan harga di pasaran.
Kemampuan
Mengontrol Resiko
Dengan
kemampuan dalam manajemen resiko yang baik, kita dapat mengontrol resiko
tersebut agar tidak membawa dampak yang lebih buruk. Kontrol ini tentu tidak
dapat dilepaskan dari dua hal yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu
identifikasi dan pengukuran. Merujuk pada contoh yang sama, kita bermaksud
menjual mobil yang telah kita beli. Setelah diukur, potensi kerugian dapat
ditekan jika kita melakukan perbaikan atas kerusakan yang terjadi. Jika
demikian, kita dapat mengontrol resiko tersebut dengan melakukan perbaikan
terlebih dahulu sebelum menjual mobil tersebut.
Satu hal
yang paling penting terkait dengan manajemen resiko adalah setiap keputusan
yang kita ambil tidak akan lepas dari konsekuensi, baik yang bersifat positif
maupun negatif. Dengan kemampuan manajemen resiko, kita tentu dapat menghidar
dari munculnya permasalahan baru yang mungkin lebih besar dan rumit. Oleh
karena itu, manajemen resiko harus didasarkan pada pemikiran yang logis, bukan
keputusan emosional.
Beberapa
manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya manajemen risiko dalam suatu
perusahaan:
a. Perusahaan
memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap keputusan,sehingga
para manajer menjadi lebih berhati-hati (prudent) dan selalu menempatkan
ukuran-ukuran dalam berbagai keputusan.
b. Mampu
memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh-pengaruh yang mungkin
timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang.
c. Mendorong
para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu menghindari risiko dan
menghindari dari pengaruh terjadinya kerugian khususnya kerugian dari segi
finansial.
d. Memungkinkan
perusahaan memperoleh risiko kerugian yang minimum.
e. Dengan adanya konsep
manajemen risiko (risk management concept) yang dirancang secara detail
maka artinya perusahaan telah membangun arah dan mekanisme secara berkelanjutan
(suistainable).
IV MANFAAT ASURANSI DALAM KEGIATAN
EKONOMI DAN SOSIAL
1. Memberi rasa aman
2. Melindungi keluarga dari perpecahan
3. Mengeliminir ketergantungan
4. Melindungi wanita karir
5. Kontribusi terhadap pendidikan
A. Manfaat asuransi
dalam kegiatan sosial
Dari sisi sosial,manfaat asuransi
terhadap suransi sangat lah besar. Dengan menolong masyarakat menghadapi dan
mengelola resiko secara efektif, asuransi memberi kontribusi yang besar bagi
hidup kita . asuransi meningkatkan strandar-standar yang ada dengan memberikan
tekanan terhadap faktor-faktor yang mungkin menyebabkan ketidakamanan. Menurut British
Insurers, asuransi memberikan lima keuntungan strategis secara tidak langsung
(indirectly) pada masyarakat, yaitu :
-
Kebebasan
dari hal yang dapat merusak struktur aset dan kewajiban seorang individu maupun
bisnis
-
Keamanan
dirumah dan di tempat kerja dari ancaman kecelakaan, perampokan, kebakaran dan
bahaya alam
-
Kesehatan
yang lebih baik dari investasi tambahan pada biaya medis dan penekanan pada
rehabilitasi
-
Kekayaan
melalui dukungan terhadap semangat enterpreneur, inovasi dan pengambilan resiko
-
Fleksibilitas
dengan adanya kesesuaian dengan kondisi individu dan menghasilkan hidup ekonomi
dan sosial yang tidak terlalu tergantung pada tindakan pemerintah
B.
Manfaat
asuransi dalam kegiatan ekonomi
Asuransi itu sangat penting dalam kehidupan. Banyak
sekali manfaat yang diberikan asuransi.
“asuransi semakin berperan dalam menyejahterakan
perekonomian Indonesia. Asuransi itu banyak memberikan manfaat baik secara
individu, masyarakat, dan perekonomian negara
Manfaat bagi tertanggung:
- Memberikan rasa aman dan perlindungan
- Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
- Polis asuransi dapat dijadikan jaminan memperoleh kredit dan dapat dijadikan sebagai kelengkapan memperoleh kredit
- Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan
Manfaat bagi penanggung:
- Mendorong kegiatan peningkatan usaha
- Memperoleh keuntungan
http://healthsafetyprotection.com/prinsip-dasar-manajemen-risiko-risk-management/
http://www.infoasuransi.net/perencanaan-keuangan/118-mengerti-manfaat-asuransi-umum-menyadari-pentingnya-manajemen-resiko-.html